The Legend Of Creika
tentang seorang pria,
seperti Twillight, hampir seperti dongeng, yg hidup pada tahun 2684SM yg
mengisahkan tentang kebangkitan kaum 'undead' yg kejam.
Seorang pria kelahiran
berdarah biru, keturunan King Amrestrie yg bijak, memiliki pertanda
hitam sejak kelahiran. Adalah seorang anak penurut yg bernama Salgastra, ibunda nya Ykenuve, putri keturunan suku Wreleshlev dari negri timur. King Amrestrie adalah sang raja di istana Wlant kerajaan Greikwist dekat Ametris.
hitam sejak kelahiran. Adalah seorang anak penurut yg bernama Salgastra, ibunda nya Ykenuve, putri keturunan suku Wreleshlev dari negri timur. King Amrestrie adalah sang raja di istana Wlant kerajaan Greikwist dekat Ametris.
Pada suatu hari adalah hari
kelahiran pangeran Salgastra yang ke 20, sang pangeran meminta kepada ayahanda
untuk pergi memperdalam ilmu di alam luas, ayahanda dan ibunda tak setuju,
namun sang pangeran terlalu memaksakan kehendak untuk kesetujuan nya, dan
kesetujuan pun di dapati. Sang pangeran bergerak dari istana hanya dengan
pedang dan pakaian yg di pakainya dan menghilang dari istana bagai di telan
tanah.
Pada pertengahan perjalanan
nya yang membingungkan, sang pageran harus mencari seseorang yg mampu
memberinya sebuah pertunjuk alam yg bisa membangkitkan bakat yang dimilikinya,
sang pangeran hanya memiliki sebuah pedang tanpa keahlian yang di pergunakannya
untuk melindungi kerajaan sang ayahanda, didapatinya seseorang berpakaian hitam
pekat seeperti 'Histrac' atau bisa di sebut petualang yang terkapar di atas
rerumputan hijau, beranjaklah sang pangeran untuk menolongnya tanpa melihat
sisi buruknya. saat tersadar sang petualang yang tiba-tiba memperlihatkan wajah
bodoh untuk meminta maaf dan berterima kasih, di pertanyakan nya tentang
keberadaan sang pangeran di hutan antah berantah itu sehingga sang petualang
merasa bahwa penurunan ilmu bisa menjadi balah budi yang setimpal atas nyawa
nya.
Sang petualang yg
mengajarkan ilmunya kepada sang pangeran merasakan bahwa segala apa yg
dikatakannya diresapi dengan mudah tanpa ada kesusahan penafsirah, bakat itu
keluar tanpa disadari sang pangeran karenanya dengan mudah penguasaan ilmu
berjalan tanpa adanya hambatan, sebuah keajaiban bahawa sang pangeran memiliki
'Tranas' atau kunci yg bersifat cahaya kegelapan yang menyahayai 'Tujuh Indra'
yang ada, sehingga pada akhir pengajaran sang petualang memberikan ilmu
terakhir yang terbisik hingga ke ubun-ubun dan sang pangeran terkapar.
Tersadar dari tidur
sejenak, sang pangeran mencari sang petualang yang sudah di sebut guru itu,
namun tak di dapati nya, dan tanpa pikir panjang kembali ke istana. Sesampai di
istana sang raja King Amrestrie dan istrinya ratu Ykenuve yang menunggu
kehadiran putra nya menyambut bahagia atas kepulangan, segala yg sepantasnya
terjadi saat kehadiran sang pangeran Salgastra yg telah menduduki usia dewasa.
tiba beberapa hari setelahnya suara pertanda perang datang tanpa kabar, seluruh
Ksatria kerajaan berkumpul bersama di lapangan perang, termasuk pangeran Salgastra
yang memaksa mengikuti perang pertamanya itu, sehingga terbentuklah pasukan
yang sang pangeran berdiri di barisan akhir pasukan.
Di atas tanah tandus kosong
yang luas, berdiri dua bala tentara dari kerajaan yang belum pernah di
lihatnya, pada masa yang masih memakai persenjataan pedang dan perisai, juga
panah, kerajaan musuh memakan besi panjang yang belum pernah di lihat nya.
belum tentara Greikwist bergerak, butiran halus sudah mengenai kepala
masing-masing pasukan, barisan pertama rubuh, barisan kedua rubuh, hingga
barisan akhir hancur kecuali pangeran Salgastra yang berdiri kaku melihat jasad
ayahanda raja King Amrestrie yang tergeletak kaku pada barisan depan.
pemandangan merah yang membuat sang pangeran luar biasa marah, dari mulutnya
terucap kata-kata aneh yang membuat tubuh seakan membengkak dan seperti akan
pecah, di kakinya tercipta lubang besar dan mengeluarkan tangan-tangan hitam
menarik jasad mati di atas tanah tandus, tubuhnya menjadi lebih besar dan
membentuk tubuh sang raja iblis, tanah yang menelan jasad kembali memuntahkan
nya dalam bentuk sangat berbeda dari manusia, seakan mengubah manusia ke dalam
bentuk iblis dan menyerang habis pasukan musuh. Para 'Thueck' yang melihat akan
hal itu menjadi marah, namun di hancurkan oleh Salgastra yang murka sehingga di
kutuk lah bala tentara itu, di balik kan nya tanah sehingga menimbun seluruh
bala terntara itu hingga tak tersisa sedikitpun.
Hingga saat ini, bala
tentara yang terkubur itu di sebut dengan UNDEAD.
The End.
By : Nicolas Zikra
Comments